Balikpapan, Kecelakaan lalu lintas
(lakalantas) yang terjadi di Jl Mulawarman, Kelurahan Manggar
Balikpapan Timur ini bisa dibilang lucu. Dua pengendara yang terlibat
lakalantas sebenarnya sama-sama salah, namun mereka ngotot
mempertahankan argumennya masing-masing. Kedua pengendara itu adalah, pengemudi
sepeda motor dan sopir angkutan kota (angkot) trayek nomor 7, KT 2711
AE sebut saja, Adi. Sementara pengendara bermotornya, Afriansyah
bersama seorang penumpang. Yang salah, Afriansyah masih pelajar SMP
tentu belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Namun nyatanya
Afriansyah yang masih mengenakan seragam sekolah mengendarai sepeda
motor Jupiter MX KT 2770 YA.
Lalu si sopir angkot salahnya dimana?
“Itu angkot, belok mendadak, langsung gitu aja motong jalur. Gimana
pengendara yang ada di belakang nggak kelabakan,” ujar seorang
saksi mata yang melihat terjadinya tabrakan.
Saksi mata lain membenarkan jika sepeda
motor yang dikendarai Afriansyah menabrak dari arah belakang karena
angkot berhenti secara mendadak. Afriansyah bersama seorang
rekan yang diboncengnya, sudah berusaha menghindar tapi gagal. Sepeda
motornya menabrak dan membuat lampu belakang angkot pecah, serta
bamper belakang angkutan umum tersebut lecet.
Tak hanya itu, Afriansyah oleng, sepeda
motornya terjerembab masuk ke parit. Dalam kondisi seragam sekolah
yang kotor berlumpur, eh, Afriansyah malah dapat omelan dari si sopir
angkot yang ugal-ugalan tadi. “Saya tidak mau tahu angkot saya
rusak, kamu harus ganti kerusakan angkot saya,” bentak Adi dengan
nada emosi kepada Afriansyah. Siswa SMP ini berusaha membuat suasana
tenang. Korban angkot ugal-ugalan ini malah menawarkan diri untuk
menyelesaikan persoalan dengan baik-baik. Tapi Adi tak mau mendengar,
malah makin gencar membentak-bentak. Akhirnya Afriansyah naik pitam.
“Kalau begini ayo, bapak ikut saya aja ke rumah. Kita selesaikan
secara damai karena motornya saya juga rusak berat ketimbang angkot
bapak. Sudahlah pak, motor saya juga rusak kok,” ujar Afriansyah. Beberapa saksi meyakinkan jika Adi
mengendarai angkotnya secara ugal-ugalan. Si sopir angkot bukannya
menerima malah emosi dan membela diri. “Kamu siapa kok yang salah
dibela seharusnya pelajar itu yang tidak melihat kalau angkot saya
hendak berhenti,” timpal Adi. Karena tak ada titik temu, Afriansyah
menantang sopir angkot ugal-ugalan tadi untuk menyelesaikan masalah
ke kantor polisi. Mendengar kata polisi, rupanya nyali Adi langsung
menciut. Ia tidak sadar jika yang menantang itu juga salah, siswa SMP
kok bawa sepeda motor ke jalan, apa ya punya SIM?. “Ya udah, kita damai aja, tapi tunggu
sampai yang punya angkot datang,” ujar Adi. Akhirnya sopir angkot
ugal-ugalan dan siswa SMP yang mengendarai sepeda motor itu memilih
bubar menyelesaikan persoalan secara damai. Mereka takut jika
lama-lama di jalan nanti ada polisi lewat sehingga pelanggaran lalu
lintas yang dilakukan keduanya ketahuan.(*)