Jakarta - Kecelakaan selama mudik lebaran tahun ini
meningkat, lebih dari 700 pemudik tewas. Pemerintah didesak menyediakan
transportasi mudik yang lebih baik di tahun mendatang. "Memang ironis kalau seorang
warga negara meninggal karena diduga korban terorisme para pemimpin negara
segera secara serentak mengutuknya. Tapi ini yang mati 760 orang lebih seperti
tidak terjadi apa-apa. Semuanya menganggap normal-normal saja. Bagaimana dan
dimana ya rasa kemanusiaan yang adil dan beradab yang kita anut itu sebenarnya?,"
kritik Wakil Ketua MPR Hadjriyanto Y Tohari. Hal ini disampaikan Hadjriyanto saat
berbincang dengan detikcom, Minggu (26/8/2012). Menurut
Hadjri, pemerintah harus tergerak. Agar tak ada lagi korban selama arus mudik
dan balik lebaran tahun-tahun mendatang. "Solusinya ada di pemerintah. Pemerintah mutlak harus
menyediakan fasilitas transportasi yang aman dan menyelamatkan. Jika fasilitas
pelayanan transportasi tidak memadai dan tidak menjamin keamanan, maka tanggung
jawab ada di pemerintahan negara,"katanya. Hadjri melihat sebagian besar pemudik yang tewas karena
kecelakaan mengendarai motor. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk
mempersiapkan kendaraan mudik yang lebih nyaman di masa mendatang. "Rakyat mudik menggunakan sepeda motor adalah karena
tidak memadainya transportasi umum. Kuantitasnya saja tidak cukup dan tidak
memadai, boro-boro kualitasnya yang menjamin keamanan dan keselamatannya.
Apalagi soal kenyamanan, ya masih jauh dari harapan! Padahal Pasal 34 UUD 1945
Ayat 3 berbunyi: negara bertanggung jawab atas tersedianya fasilitas pelayanan
kesehatan bagi seluruh rakyat dan fasilitas pelayanan umum sesuai harkat
kemanusiaan,"tegasnya. Jumlah korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas dalam musim
mudik-balik Lebaran hingga Kamis 23 Agustus 2012 sungguh menyesakkan dada,
yaitu mencapai 760 orang. Sedangkan jumlah kecelakaan mencapai 4.333 kejadian. Data itu tertuang dalam Laporan Sementara Posko Harian
Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu yang diterima detikcom, Jumat
(24/8/2012). Data itu merupakan perhitungan sejak 11 Agustus (H-8) hingga 23
Agustus (H+3) pukul 20.00 WIB. Sedangkan jumlah korban luka berat 1.222 orang dan luka
ringan 4.086 dengan jumlah kerugian Rp 8.330.279.704. Insiden kecelakaan tertinggi terjadi pada Kamis 23 Agustus
yaitu mencapai 407 insiden dengan korban tewas 74 orang, 129 orang luka berat,
436 orang luka ringan dan jumlah kerugian Rp 988.180.300. Ketika angka korban tewas telah mencapai 686 orang pada H+2,
Mabes Polri menyebut bahwa jumlah itu lebih tinggi 10,29 persen dibanding tahun
2011. Dari angka itu, 518 korban adalah pengendara sepeda motor. (van/van)
Sumber : detik
Pemerintah Wajib Sediakan Transportasi Mudik yang Lebih Baik
Posted on
Senin, 27 Agustus 2012
This entry was posted in
Berita Lain
.
Bookmark the permalink.