Mobil Mundur Tabrak Pelajar SMP

Tarakan - Kematian memang tidak bisa ditebak. Umur tua maupun muda, bukan ukurannya. Kalau Tuhan berkehendak, tak ada yang bisa menghalanginya. Sabtu (19/01) kemarin, seorang remaja warga Lingkas Ujung, meninggal dalam usia yang tergolong belia.

Muhammad Dippo (13) namanya. Remaja yang masih duduk di bangku kelas 2 salah satu SMP di Tarakan itu, meninggal setelah mengalami kecelakaan di Jl Kusuma Bangsa, Gunung Lingkas, tepat di depan sebuah tempat karaoke cukup ternama di daerah itu.
Warga lingkas ujung Rt.2 Kecamatan Tarakan Timur itu, meninggal saat dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Korban diduga meninggal karena mengalami patah pada bagian leher yang menghubungkan saluran pernafasannya.
Bermula ketika sepeda motor Suzuki Shogun dengan Nomor Polisi (Nopol) KT 3475 FE yang dikendarai Dippo melaju dari arah Lingkas Ujung. Pada saat melintas di depan Jaguar Karaoke, tiba-tiba ada sebuah mobil Mitsubishi pikap dengan Nopol KT 8309 FD yang dikemudikan oleh CT. Karena mobil tersebut muncul tiba-tiba, Dippo kaget dan tak sempat menghindar. Brakkk..!!! tabrakan pun tak terelakkan. Sepeda motor Dippo menabrak bagian samping mobil, hingga langsung terjatuh.
Menurut Herman salah satu saksi mata yang juga rekan kerja CT, temannya tersebut mengemudikan mobil  memang cukup laju dari arah SPBU Gunung Lingkas. Dan pada saat melewati pintu masuk yang seharusnya CT menghentikan mobil ternyata mobil tersebut terus berbelok tiba-tiba melewati pintu masuk.
Tiba-tiba, mobil yang dikemudikan CT berhenti mendadak dan langsung mundur. Ternyata di belakang CT, ada Dippo yang juga melaju dari arah yang sama dan tidak bisa mengendalikan motor yang ia kendarai. Hingga akhirnya menabrak bagian belakang mobil tersebut. Selain mobil itu berhenti tiba-tiba, Dippo juga tidak melihat mobil tersebut, sebab posisi mobil itu dari salah satu gang itu, dan terlindung oleh sebuah truk yang parkir di pinggir jalan.
Warga yang melihat kejadian tersebut langsung menolong korban dengan melarikannya ke RSUD Tarakan untuk menjalani perawatan dengan menggunakan mobil yang telah ditabrak. Menurut informasi di ruang IGD RSUD Tarakan, Dippo sampai Di RSUD sudah dalam keadaan tak bernyawa alias meninggal. Korban diduga sudah meninggal dunia saat perjalanan menuju RSUD Tarakan.
Dengan semangat PRIME Services, Kepala Perwakilan JR Tarakan Yan P.A Worang didampingi P.A Pelayanan A. Fauzi dan P.A Samsat Pasar Tenguyun Guntur Rubyantoro K segera mendatangi kediaman Salahuddin (45) ahli waris korban yang terletak tak jauh dari Samsat Tenguyun. Senin (21/1), santunan meninggal dunia sudah diterima Ahli Waris dalam waktu satu hari.
Suasana haru terlihat dikediaman ahli waris. Keluarga dan kerabat korban yang berdatangan melihat korban tak kuasa menangis. Ahli waris sangat puas atas kunjungan dan bantuan yang diberikan Jasa Raharja, “semoga Jasa Raharja semakin eksis dan pelayanan yang sangat baik ini dapat terus dipertahankan” ujarnya. *(Humas JR Kaltim/TRK/af)*.

This entry was posted in . Bookmark the permalink.