Kukar – Kaltim kembali berduka.
Jumat (28/9) kemarin, 9 orang tewas akibat tabrakan hebat di jalan poros
Balikpapan-Samarinda. Nyawa seakan-akan mudah hilang di perjalanan, mengingat
baru saja 28 orang tewas setelah karamnya kapal KM Surya Indah di Kutai Barat Kamis
(13/9) lalu.
Tragedi maut itu terjadi sekira pukul 07.00
Wita, tepatnya di Km 57 Taman Hutan Raya (Tahura) RT 16 Kelurahan Bukit Merdeka
Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar). Sebuah Daihatsu Xenia KT 1580 CA
bertabrakan dengan truk Isuzu 110 PS KT 8482 AO. Akibatnya, 8 penumpang Xenia
tewas, begitu juga sang sopir. Mereka menderita luka berat pada bagian kepala,
kaki dan tangan.
Informasi yang dikumpulkan media ini dari
kepolisian dan lokasi kecelakaan, semua penumpang di mobil Xenia bertujuan ke
Samarinda dari Pelabuhan Semayang Balikpapan. Mobil tersebut dikemudikan Taufik
(30), warga RT 7 Kelurahan Batu Kajang, Kecamatan Sopang, Kabupaten Paser.
Mobil Xenia ini ternyata “taksi gelap”,
karena diketahui para penumpang tak saling mengenal (selengkapnya lihatinfografis para korban).
Kronologis kejadian, menurut dugaan
Direktorat Lantas Polda Kaltim, Xenia nahas itu saat memasuki kilometer 57,
tengah memacu kecepatan hingga di atas 90 kilometer per jam. Apalagi bila dari
arah Balikpapan, posisi jalannya menurun.
Sementara dari arah berlawanan, muncul truk
roda enam yang bermuatan mesin kompresor seberat lebih dari 600 kilogram.
Karena dari arah Samarinda posisinya menanjak, truk ini diduga juga memacu
kecepatannya hingga di atas 80 kilometer per jam.
Sama-sama saling memacu, tiba-tiba diduga
kuat truk mencoba menghindari bekas longsor di sebelah kiri jalan. Sehingga
dengan kondisi jalanan menanjak dan tancap gas, posisinya langsung melambung ke
arah kanan. Persis bertemu dengan Xenia yang melaju itu.
“Saat coba menghindari longsoran itulah
langsung menabrak Xenia yang juga melaju, ditambah kondisi jalanan agak menurun
(dari Balikpapan),” terang Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Kombes Pol R
Nurhadi Yuwono usai melakukan olah TKP di lokasi bersama jajarannya.
Arus lalu lintas yang masih sepi karena
kondisi masih pagi hari, membuat suara benturan dua kendaraan tersebut
terdengar sangat keras. Bahkan warga yang jaraknya 1 kilometer dari lokasi,
mengaku mendengar suara hantaman.
“Suaranya terdengar sampai ke sini pak,”
ungkap Mansyur (35), warga sekitar yang saat kejadian tengah memberi makan ayam
peliharaannya.
Akibat tabrakan hebat itu, truk langsung
terguling, lalu terseret ke kanan jalan hingga 15 meter dan masuk ke pepohonan.
Sedangkan Xenia terguling beberapa kali hingga akhirnya masuk ke
pepohonan.
Sempat terdengar suara rintihan kesakitan
dari dalam mobil Xenia. Penumpang truk yang hendak menolong tak bisa
berbuat banyak. Meski cedera ringan, namun saat mencoba
memberikan pertolongan kesusahan karena kondisi mobil Xenia rusak berat.
Kondisi seluruh penumpang menderita luka di
kepala dan posisinya terjepit. Darah para korban tampak berceceran di dalam
mobil. Taufik (30), sang sopir, langsung tewas
seketika, begitu juga 4 penumpang yakni Tamrin (57), Sarifudin (47), Ahmad
Kusasi (41), dan seorang anggota polisi dari Polsek Batu Kajang Aiptu Agus
Praptana (46). Sedangkan penumpang lainnya, yakni Herani
(29), Jamhuri (28) dan Irfan (29) sempat terdengar merintih dan menggerakkan
badan, namun beberapa menit kemudian meninggal dunia.
Satu-satunya korban yang sempat bertahan
adalah Yunani (53). Saat dievakuasi, dia terlihat masih bernapas. Korban
segera dilarikan ke Rumah Sakit UmumDaerah
(RSUD) Aji Batara Agung Dewa Sakti (Abadi) Samboja, Kukar. Namun sekira pukul 19.45 Wita
tadi malam, Yunani akhirnya meninggal dunia karena luka parah di bagian kepala. “Sakiitt, tolong,” kata Amin (26)
warga sekitar, menirukan kata-kata terakhir Yunani saat dievakuasi. Menurut
Amin, setelah Yunani menyebutkan itu, korban kemudian tidak bergerak lagi.
Proses evakuasi 9 korban di mobil Xenia
dilakukan menggunakan linggis dan besi sebagai pembuka. Ini dilakukan untuk
mengeluarkan korban dari jepitan body mobil yang ringsek berat. Dari seluruh
korban, paling terakhir dievakuasi adalah si sopir, Taufik. Kondisinya terjepit stir. Bagian depan mobil
yang ringsek masuk ke dalam, membuat bagian kemudi juga menyempit. Tabrakan keras itu membuat mesin Xenia hancur,
mengingat body bagian depan sudah terbelah. Selain Taufik, Jauhari yang duduk di belakang
sopir juga terjepit.
NIAT BAIK
Salah satu anggota polisi yang menjadi
korban, Agus Praptana (46), anggota unit Babinkamtibmas Polsek Batu Kajang,
warga Batu Kajang Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser yang ikut dalam taksi
gelap ini padahal memiliki niat mulia. Pasalnya mertua korban tengah sakit keras dan
butuh pengobatan. Dia pun berencana mencarikan pengobatan tradisional dan
alternatif. Sebab pengobatan medis yang selama ini
dilakukan tak menyembuhkan penyakit mertuanya itu. Belakangan, korban mendapatkan nama H Muhyar
dari rekannya. H Muhyar merupakan salah seorang tokoh masyarakat Samarinda yang
tinggal di Samarinda Seberang dan konon dapat membantu penyembuhan warga yang
sakit.
Korban berniat menemuinya dengan tujuan
meminta obat agar mertuanya bisa sembuh. Namun Yang Kuasa berkehendak lain. “Sehari sebelum terjadi kecelakaan, almarhum
sempat cerita mau ke Samarinda ke rumah H Muhyar untuk minta obat karena
mertuanya sakit keras. Tapi korban tidak cerita penyakit apa yang diderita
mertuanya itu,” kata Joko, rekan satu angkatan almarhum saat dihubungi Kaltim
Post melalui telepon.
Lantas, siang harinya Joko mendapatkan kabar
Agus menjadi korban kecelakaan dan meninggal dunia.
“Saya dihubungi rekan saya, katanya korban
kecelakaan di Samboja. Berarti memang dia berniat mencari obat untuk kesembuhan
mertuanya,” urai Joko.
Informasi yang dihimpun, jasad Agus Praptana
akan dibawa ke Bandara Sepinggan Internasional Balikpapan, lalu diterbangkan ke
Surabaya sekira pukul 17.00 Wita, kemarin. “Sore sudah diberangkatkan, mau dimakamkan di
Jawa Timur,” imbuh Sugeng, rekan seangkatan lainnya. Hingga berita ini diturunkan, kedua bangkai
mobil yang terlibat adu kuat itu telah dievakuasi dan diamankan di Polsek
Samboja. “Sudah diamankan, begitu pula penumpang truk
masih jalani serangkaian pemeriksaan,” ungkap Kasatlantas Polres Kukar AKP
Yovan.
Untuk diketahui truk tersebut dikemudikan
Sandi (25), warga RT 32 Kelurahan Muara Rapak Balikpapan Utara, didampingi Wira
Wijaya (21), warga RT 63 Kelurahan Muara Rapak Balikpapan Utara dan Wahyu Rizki
(24), warga RT 16 Kayu Api Kelurahan Penajam Paser Utara (PPU). Semuanya hanya mengalami luka ringan dan
berdasarkan data kepolisian, tercatat sebagai karyawan PT Chitra Paratama
Balikpapan.
ABG TEWAS
Sementara, kecelakaan maut juga terjadi
sekira pukul 17.15 Wita di kawasan kompleks Pertamina Jalan Kutai, Gunung Dubs,
Balikpapan Selatan. Seorang remaja bernama Aditya (16), warga
Karang Jawa, Balikpapan Tengah, mengalami kecelakaan setelah jatuh saat
menikung. Korban yang datang dari arah Gunung Pancur menuju Lapangan Merdeka,
diduga tak bisa mengendalikan motor saat menikung. “Saat di lokasi, jalanan menikung. Diduga
korban kecepatan tinggi dan jatuh. Korban mengalami luka di bagian kepala,”
terang Kanit Laka Polres Balikpapan Ipda Agus Supeno.(*/aim/fan/che)
Sumber : Kaltim Post
Sumber : Kaltim Post