KM Mitra Kukar Tenggelam, Empat Mobil Tercebur di Sungai Mahakam

Tenggarong - Sebuah kecelakaan terjadi  di perairan Sungai Mahakam Senin (25/3) sekitar pukul 11.00 Wita. Kapal motor yang diberi nama KM Mitra Kukar I yang melayani penyeberangan dengan mengangkut 4 buah mobil dan sekitar 10 penumpang ditabrak oleh kapal barang KM Rahmat B7 yang berlayar dari Samarinda  menuju Muara Wahau.
Saksi mata menyatakan bahwa KM Mitra Kukar dari Dermaga Pasar Seni Tenggarong menuju Desa Desa Perjiwa Tenggarong Seberang. Pada saat yang sama melintas KM Rahmat B7 yang ketika itu membawa sekitar 90 ton pupuk. Kapal KM Rahmat B7 berusahan menghindari kapal lain yang berpapasan, akan tetapi untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, KM Rahmat B7 menabrak bagian belakang kapal kapal motor KM Mitra Kukar I menyebabkan kebocoran. Hanya dalam hitungan menit kapal tenggelam yang berjarak 200 meter dari dermaga tujuan. Empat  buah kendaraan  berikut sekitar 10 penumpang tercebur ke sungai.
Petugas Jasa Raharja bersama-sama mitra kerja dari  ASDP Dinas Perhubungan  segera menuju ke TKP. Informasi yang diperoleh tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Karena pertolongan cepat dilakukan oleh para awak kapal dan kapal lain yang melintas di wilayan itu. Akan tetapi 4 buah mobil yang tercecbur ke sungai, tiga diantaranya tidak dapat tertolong dan tenggelam bersama kapal. Sampai sore hari sudah dilakukan upaya evakuasi terhadap 4 mobil yang tenggelam oleh tim gabungan Tim SAR, Polres Kukar, Kodim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),  Satpol PP. Satu buah mobil masih dapat diselamatkan dan  segera dievakuasi dari tempat kejadian.
Nakhoda kapal KM Rahmat B7 Anwar Efendi  dan nakhoda KM Mitra Kukar I Hamzan sudah  dimintai keterangan oleh Polres Kutai Kartanegara untuk pengusutan lebih lanjut. “Peristiwa seperti ini sudah pernah juga terjadi tahun lalu dan menimbulkan korban jiwa. Ungkap Marsidik, Kabid ASDP Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara. “Syukurlah tidak ada korban jiwa dalam insiden kali ini,”ungkap Marsidik kepada Krisnadi Kurniawan petugas Samsat Tenggarong.
Sejak runtuhnya jembatan Kukar yang melintasi sungai Mahakam, mobilitas masyarakat dari Tenggarong Seberang ke Tenggarong kota lebih banyak menggunakan perahu klotok yakni sejenis perahu yang terbuat dari kayu ulin dan dilengkapi dengan mesin. Satu buah kapal dapat menyeberangkan 3 sampai 4 mobil tergantung besar kecilnya mobil tersebut.
Pada gambar tampak Kepala Perwakilan Samarinda, H. Nawardi dan kendaraan dinas KT 33 JR yang  sering  menggunakan kapal nahas tersebut sebelum tenggelam di dasar sungai Mahakam kemarin siang. *(Humar JR Kaltim/samarinda/nw)*.

This entry was posted in . Bookmark the permalink.